KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.1 DAN MODUL 1.2

PENGUATAN DIRI TERHADAP NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK 

UNTUK MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pemahaman Terhadap Nilai dan Peran Guru Penggerak

Nilai Guru Penggerak yaitu:

  1. Mandiri
  2. Reflektif
  3. Kolaboratif
  4. Inovatif
  5. Berpihak Pada Murid
Peran Guru Penggerak yaitu:

  1. Menjadi pemimpin pembelajaran
  2. Menggerakkan komunitas praktisi
  3. Menjadi coach bagi guru lain
  4. Mendorong kolaborasi
  5. Mewujudkan kepemimpinan murid
Seorang guru penggerak dalam menjalankan perannya harus berpegang pada nilai-nilai guru penggerak. Nilai guru penggerak yang dimiliki mendukung segala aktivitas yang kita laksanakan dalam menjalankan peran-peran guru penggerak (lihat Gambar 1).

Gambar 1. Nilai dan Peran Guru Penggerak
(Sumber: Bahan Presentasi Elaborasi Pemahaman Modul 1.2 _PPGP. 2021)

Pondasi terpenting dari nilai guru penggerak dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak adalah berpihak pada murid. Hal tersebut dikarenakan segala nilai yang kita miliki dan peran yang kita jalankan semuanya adalah untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan tumbuh kembang murid dan sesuai kodrat mereka agar nantinya memiliki visi di masa datang dan budi pekerti yang luhur.

Keterkaitan Nilai dan Peran Guru Penggerak dengan Profil Pelajar Pancasila

Sebelum kita menilik lebih jauh mengenai keterkaitan antara nilai dan peran guru penggerak dengan profil pelajar Pancasila, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai profil pelajar Pancasila. Berikut merupakan gambaran mengenai profil pelajar Pancasila beserta nilai yang tersirat dalam setiap profilnya.


Gambar 2. Profil Pelajar Pancasila
(Sumber: Bahan Presentasi Elaborasi Pemahaman Modul 1.2 _PPGP. 2021)

Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2 jelas terlihat koneksi atau keterkaitan antara nilai dan peran guru penggerak dengan profil pelajar Pancasila. Pada profil pelajar Pancasila juga terdapat nilai-nilai dan peran yang sama dengan nilai dan peran guru penggerak. Contohnya dalam terdapat nilai Mandiri dan Kolaborasi baik pada nilai guru penggerak begitupun di profil pelajar Pancasila. Guru dan murid sama-sama berproses untuk menumbuhkan dan mengimplementasikan nilai dan peran tersebut. Nilai dan peran guru penggerak serta profil pelajar Pancasila merupakan konsep yang holistik atau satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Nilai guru penggerak mendukung peran guru penggerak. Nilai dan peran yang dimiliki guru penggerak akan mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Strategi Pengembangan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Nilai dan peran guru penggerak merupakan hal yang tidak serta merta kita dapatkan, namun melalui proses. Tanpa kita sadari, sebenarnya dalam menjalankan aktivitas sebagai manusia terlebih sebagai guru, kita telah memiliki nilai dan peran guru penggerak. Oleh karena itu pada diri kita sudah tertanam nilai dan peran guru penggerak, namun hal tersebut harus kita kembangkan agar nantinya benar-benar mampu mewujudkan profil pelajar Pancasila. Startegi pengembangan yang bisa saya lakukan adalah DR.KOI.

D         = Latih Diri

R.        = Refleksi . (dengan tanda titik)

KO      = Kolaborasi

I          = Inovasi

Penjelasan:

Latih Diri merupakan strategi pengembangan yang dilakukan terhadap diri sendiri, meng-update pengetahuan yang kita miliki secara mandiri.

Refleksi. merupakan strategi pengembangan terhadap emosi dan sikap, tanda titik berarti kita harus berhenti sejenak melihat kembali hal yang sudah kita lakukan, capaian yang sudah diraih, dan hal yang belum kita raih dan lakukan.

Kolaborasi merupakan strategi pengembangan untuk memperoleh masukan, berbagi pengalaman, bekerjasama dengan berbagai pihak baik itu kepala sekolah, teman sejawat, orang tua murid, masyarakat, dan murid

Inovasi merupakan strategi pengembangan untuk menuangkan ide/ gagasan baru hasil dari proses kolaborasi agar segala sesuatu yang kita lakukan tidak terasa stagnant atau membosankan, sehingga spirit tetap terjaga.

Pihak dan Peranan Dalam Menjalankan Strategi DR.KOI

Kepala Sekolah sebagai pemegang pemimpin dan kebijakan di sekolah berperan dalam hal menjamin strategi pengembangan berjalan lancar sekaligus melakukan pengawasan

Rekan Sejawat sebagai pendukung segala kegiatan yang kita lakukan sekaligus berperan dalam proses kolaborasi 

Orang Tua Murid sebagai stakeholder di sekolah berperan dalam hal ikut mendukung program perubahan yang dilaksanakan dalam proses kolaborasi

Murid sebagai pendukung utama agar semua strategi pengembangan yang kita lakukan berjalan lancar karena murid merupakan perancang dan pelaksana proses pembelajaran (subjek pembelajaran).

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERBAGI AKSI NYATA (1.1.a.10.1)

Gambar
PENERAPAN "BERKOALA" UNTUK MEMBANGKITKAN  SIKAP GOTONG ROYONG  SAAT BELAJAR DARI RUMAH Pandemi Covid-19 menyebabkan segala aktivitas bertatap muka menjadi sangat kurang,  sekolah sebagai penyelenggara pendidikan pun tak luput dari hal ini. Pemerintah mengeluarkan aturan-aturan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi sekolah. Salah satu peraturan yang diterapkan adalah membatasi tatap muka di sekolah, sehingga pelaksanaan pembelajaran dilangsungkan dari rumah atau diistilahkan dengan Belajar Dari Rumah (BDR). Pelaksanaan BDR ini resmi diberlakukan semenjak Maret 2020, dan hingga saat ini BDR telah berlangsung hampir selama satu setengah tahun. Pelaksanaan BDR ini memerlukan banyak persiapan baik itu sarana dan prasarana, hingga psikologis murid.  Masa remaja seusia SMP, anak cenderung suka berkelompok, namun s elama BDR berlangsung siswa cenderung mengerjakan segala sesuatu sendiri atau sekedar meminta bantuan kepada anggota keluarga. Hal tersebut cukup menyurutkan ras...
Baca selengkapnya

SINTESIS MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

SINTESIS MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA           Merencanakan program yang berdampak pada murid dilakukan berdasarkan sumber daya yang ada pada sekolah ( Asset-Based Thinking ). P endekatan  berbasis aset ( Asset-Based Thinking)  adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.  Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.  Tahapan awal dalam merancang program yang berdampak pada murid yaitu kita harus mengetahui sumber daya apa yang sekolah miliki untuk dijadikan kekuatan dalam melaksanakan program. Terdapat 7 sumber daya utama di sekolah yaitu 1) Modal Manusia; ...
Baca selengkapnya

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1 JURNAL MONOLOG

  JURNAL MONOLOG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN   Salah satu amalan yang tidak akan putus adalah ilmu yang bermanfaat. Ilmu akan bermanfaat apabila ilmu tersebut diamalkan dan disampaikan ke orang lain. Sebagai salah satu amalan saya sebagai calon guru penggerak, maka saya wajib mentransfer dan menerapkan ilmu pengetahuan yang saya dapatkan dari program ini. Program pendidikan guru penggerak yang sedang saya jalani ini memberikan banyak ilmu baru, salah satunya mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pada materi ini saya disadarkan bahwa sebenarnya saya dan juga teman-teman sejawat memiliki peran sebagai pemimpin pembelajaran yang sering mengalami hal-hal seperti bujukan moral dan dilema etika. Sehingga sepertinya sangat penting untuk memberikan informasi dan menerapkan pengetahuan tersebut, agar keputusan yang diambil tepat. Saya akan mencoba menginformasikan mengenai prinsip pengambilan keputusan, paradigma, dan 9 langkah ...
Baca selengkapnya