JURNAL MONOLOG
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Salah
satu amalan yang tidak akan putus adalah ilmu yang bermanfaat.
Ilmu
akan bermanfaat apabila ilmu tersebut diamalkan dan disampaikan ke orang lain.
Sebagai
salah satu amalan saya sebagai calon guru penggerak, maka saya wajib mentransfer dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang saya dapatkan dari program ini. Program pendidikan guru penggerak yang
sedang saya jalani ini memberikan banyak ilmu baru, salah satunya mengenai
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pada materi ini saya
disadarkan bahwa sebenarnya saya dan juga teman-teman sejawat memiliki peran sebagai pemimpin pembelajaran yang sering mengalami hal-hal
seperti bujukan moral dan dilema etika. Sehingga sepertinya sangat penting
untuk memberikan informasi dan menerapkan pengetahuan tersebut, agar keputusan
yang diambil tepat. Saya akan mencoba menginformasikan mengenai prinsip
pengambilan keputusan, paradigma, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan kepada rekan sejawat minimal yang tergabung dalam komunitas praktisi
yang sudah dibuat.
Apa yang bisa saya lakukan?
Sebagai
langkah awal, saya akan membuat rangkuman materi mengenai prinsip pengambilan
keputusan, paradigma, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan
disertai beberapa contoh kasus. Kemudian saya akan mengunggah rangkuman
tersebut pada blog pribadi saya. Setelah itu saya menginformasikan mengenai
materi tersebut di grup komunitas praktisi. Saya akan melakukan kegiatan ini pada
hari Rabu, 20 Oktober 2021.
Saya
sadar pengambilan keputusan merupakan hal yang tidak bisa saya hindari baik
dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun di sekolah, terutama saat saya
menjalankan peran sebagai pemimpin pelajaran. Saat menjalankan peran tersebut
tentunya saya harus membuat keputusan-keputusan penting. Pentingnya keputusan
yang saya ambil hingga dapat memengaruhi masa depan orang-orang yang terlibat
di dalamnya. Memikirkan hal tersebut terkadang saya takut mengambil keputusan. Adanya
paradigma-paradigma yang harus saya hadapi sebagai pemimpin pelajaran saat
mengambil keputusan sering menempatkan diri saya di antara dua hal yang
benar-benar bertentangan, hal inilah yang memunculkan dilema pada diri saya.
Dilema
etika di sekolah sering terjadi pada saat saya memberikan pembelajaran dan
penilaian kepada murid. Sebelum saya mengetahui mengenai 3 prinsip pengambilan
keputusan, paradigma, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, saya
pernah menghadapi dilema saat memberikan penilaian. Saat itu saya mengambil
keputusan atas dasar rasa kasihan dan agar semua senang. Setelah saya
mempelajari materi pada modul 3.1 ini ternyata saya menggunakan prinsip
pengambilan keputusan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking). Hal ini membuat
saya meragukan keputusan yang saya ambil “Apakah keputusan yang saya ambil itu
benar?”
Rencananya
saya akan menggunakan 3 prinsip pengambilan keputusan, paradigma, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan apabila saya dihadapkan dengan kasus serupa
ataupun kasus dilema etika lain yang kemungkinan besar pasti akan terus saya hadapi.
Hal ini penting saya lakukan agar keraguan terhadap keputusan yang saya ambil
tidak terjadi lagi. Jika saya menghadapi kasus dilema etika, maka saya akan
meminta seorang rekan sejawat yang tergabung dalam komunitas praktisi untuk
menemani dan menilai apakah langkah-langkah pengembilan dan pengujian saya
sudah sesuai dengan 3 prinsip pengambilan keputusan, paradigma, dan 9 langkah pengambilan
dan pengujian keputusan. Hal ini penting saya laukan, mengapa? Karena teman
sejawat yang tergabung dalam komunitas praktisi sudah mendapatkan informasi
mengenai langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya pun akan
mencoba menjadi teman diskusi apabila ada rekan sejawat ataupun murid yang
mengalami dilema saat mengambil keputusan dalam proses pembelajaran. Penerapan
secara nyata di sekolah dalam penggunaan 3 prinsip pengambilan keputusan, paradigma,
dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan ini akan saya lakukan saat
menghadapi kasus yang tergolong dilema etika.
Pada
Modul 3.2 ini saya belajar bahwa sebagai manusia kita harus menghargai apapun
keputusan yang diambil seseorang dalam menghadapi suatu dilema. Keputusan yang
diambil tentunya sudah melalui pertimbangan yang matang. Bagi saya menggunakan 3
prinsip pengambilan keputusan, paradigma, dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan merupakan langkah yang sistematis dan akan menimbulkan
kreatifitas dalam menyelesaikan kasus dilema etika.
Komentar
Posting Komentar